Wednesday, July 27, 2005

27 Juli 2005

Tadi pagi saya mengikuti meeting dengan Bagian Kesehatan Lingkungan di Dinas Kesehatan Aceh Barat, bersama dengan Ross. Unicef turut hadir pada meeting tersebut (Eka Setiawan dan orang Malaysia keturunan India Cyril Chandrapala). Kami membahas mengenai berbagai hal, terutama mengenai isu arsen (sumber-sumber air di Aceh Barat sekitar Meulaboh ada yang mengandung arsen, kasus terburuk kandungan arsennya adalah 101 ppb. Standar pemerintah Indonesia adalah 10 ppb). Disepakati untuk tidak menggunakan lagi air yang mengandung arsen diatas yang diperbolehkan pemerintah. Dengan kata lain, sumur bor yang digali NGO yang jelas mengandung arsen harus ditutup dan mereka dipersilahkan membuat sumur baru.
Setelah dua jam berdiskusi ngalor ngidul (sampai topik utama meeting terlupakan: pengadaan alat lab untuk Dinkes Aceh Barat, training staff Dinkes, manajemen data dsb), disepakati meeting berikutnya akan diadakan hari Rabu dua Minggu yang akan datang. Inilah meeting gaya India, kata saya kepada Ross. Hasil meeting kali ini adalah menentukan kapan dan dimana meeting yang akan datang dilaksanakan. "Tidak sepenuhnya juga", jawab Ross. "Paling tidak kita mendapatkan beberapa hal yang kita perlukan dari pembicaraan tadi". Ya juga, seperti kami mendapat info nama staff Dinkes yang akan bekerja bersama kami nantinya. Rencananya, dalam minggu ini staff tersebut akan tiba di Meulaboh dari Woyla.
Jadwal pengambilan sampel air yang baru sudah ditentukan. Tiap NGO diperbolehkan mengantar 5 sample setiap dua minggu pada saat padat, atau delapan sampel dalam dua minggu kalau tidak terlalu banyak sampel yang harus dianalisa. Analisa secara kimia akan dilakukan setiap hari Senin, Selasa dan Rabu. Analisa bakteri akan dilakukan pada hari Kamis. Sedangkan untuk hari Jumat, saya harus berkeliling untuk melakukan analisa arsenik langsun di tempat. Hari Sabtu, kerja administrasi: mempersiapkan laporan dan sebagainya. Walaupun jadwalnya sudah ditentukan, ada juga NGO yang mengantar sample sesuka mereka saja. Tanpa menelepon dulu untuk konfirmasi, tiba-tiba sudah ada yang muncul membawa selusin sampel untuk dianalisa. Untuk ditolak, nggak tega juga. Akhirnya sample-sample tersebut disimpan di kulkas menunggu waktu untuk dianalisa.


Analisa bakteri dalam sample air di laboratorium alanisa air CRS Meulaboh

No comments: